Kehamilan adalah sebuah anugerah yang tak terkira yang diberikan oleh Allah untuk kita semua, khususnya untuk anda pasutri (pasangan suami istri) yang kini berbahagia dikarenakan akan hadirnya si kecil di tengah-tengah keluarga.
Sedikit sharing dan berbagi pengalaman, bahwa istri saya baru hamil di bulan ke lima usia pernikahan kami. Memang, saya akui bahwa kehamilan istri saya agak telat dikarenakan berbagai hal. Terutama karena waktu itu saya dan istri berjauh-jauhan setelah menikah. Namun sepertinya memang inilah jalan yang terbaik yang telah Allah berikan. Istri saya hamil ketika saya sudah lulus kuliah. Akhirnya saya pun langsung pulang ke Cirebon untuk menemani istri dan bekerja disana.
Di trimester pertama, istri saya mengalami mual dan muntah yang hebat atau yang biasa disebut dengan hyper emesis hingga sempat dirawat di Rumah Sakit setelah dia mengalami pingsan di sekolah. Namun alhmadulillah setelah di USG untuk pertama kalinya, kondisi janin anak saya waktu itu dalam kondisi yang baik.Memang mual dan muntah pada ibu hamil itu merupakan kewajaran yang terjadi akibatperubahan hormon dalam tubuh sehingga timbul perasaan mual dan muntah, terlebih pada saat pagi hari sebelum beraktivitas. Biasanya ini akan berakhir 4-5 bulan usia kehamilan, meski terkadang ada juga yang berlangsung selama kehamilan.
Dan biasanya, apabila kita melakukan pemeriksaan rutin entah itu ke bidan atau dokter kandungan maka dokter atau bidan tersebut akan memberikan resep obat yang harus diminum oleh ibu hamil semisal obat penambah darah atau penguat kandungan dan juga multivitamin yang bisa membantu menjaga kondisi tubuh ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Mengonsumsi obat dari bidan atau dokter sebenarnya bukan merupakan kewajiban bagi ibu hamil, bahkan jika tidak ada keluhan apapun sebenarnya ibu hamil tidak perlu minum obat-obatan. Hanya saja, karena ibu hamil itu harus mencukupi kebutuhan untuk berdua, maka sebaiknya ibu hamil juga harus menambah menu makanan dan vitamin untuk perkembangan calon bayi yang ada dalam kandungan.
Bagaimana pun perkembangan janin tergantung pada asupan yang masuk dari makanan yang kita konsumsi, maka gizi dan mineral harus seimbang. Namun sebaiknya kita tetap memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan bidan atau dokter, mengingat banyak sekali kasus di luar dugaan yang menimpa janin maupun ibu hamil itu sendiri.
Nah, bagaimana dengan anda? Menurut saya kebutuhan akan konsumsi obat-obatan yang berupa multivitamin dan mineral itu kembali ke ibu hamil itu sendiri. Kalau istri saya kemarin cukup banyak pula mengonsumsi obat-obatan dari bidan dan dokter khususnya di awal-awal masa kehamilan. Adapun di akhir masa kehamilan, hanya banyak mengonsumsi multivitamin dan suplemen yang fokusnya hanya untuk perkembangan fisik dan otak bayi di dalam kandungan.
Semoga bermanfaat ^^
(beberapa paragraph di artikel ini menyadur dari rubrik konsultasi di Majalah Al Mawaddah)








0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !